Surat Cinta untuk Ashilla Arunika Nugraheni

Untuk anakku yang saat ini mungkin belum mengenalku.

Surat ini aku tulis, agar saat kamu selesai belajar membaca nanti, atau saat kamu mulai pacaran dengan anak band di sekolahmu, atau saat kamu mulai kuliah di luar kota nanti, kamu bisa tahu, berapa besar rasa cinta ayah kepadamu.

Izinkan ayah sedikit bercerita tentang dirimu, saat kamu belum bisa mengingat apapun. Bahkan, mungkin saat kamu belum keluar melihat dunia, bahwa dirimu adalah permata yang selalu diimpi-impikan oleh Ayah dan Ibumu. Ayahmu senang bukan main saat tahu ibumu mengandung kamu. Ibumu? Dia jauh lebih senang lagi. Apalagi saat dia tahu bahwa kamu adalah seorang perempuan. Ibumu selalu memimpikannya. Dan ternyata, Ayah di masa lalu juga sudah sering bercerita bahwa ayah juga menginginkan anak pertama seorang perempuan. Kamu adalah jawaban dari segala doa yang selalu Ayah dan Ibu panjatkan, di masa pandemi, di masa LDR, di masa ketika ayah kehujanan saat menuju kos ibumu di Semarang, atau bahkan di masa ketika Ayah dan Ibu sholat dengan sangat khusyu. Kamu adalah anugerah. Ayah ingin kamu tahu itu, dan apapun yang terjadi pada dirimu sekarang, Ayah ingin kamu ingat lagi itu. Tidak ada satupun hal yang dapat mengubahnya.

Kamu adalah anugerah bagi ayah dan ibu.

Saat Ayah menulis surat ini, kamu mungkin sedang tertidur pulas, atau sedang menangis mencari Ibumu, atau mungkin sedang minum susu dengan lahapnya. Hidupmu tenang saat itu, setidaknya itulah yang kamu pikirkan. Tapi saat kamu membaca tulisan ini, Ayah tidak tahu, apa yang sedang kamu lakukan. Mungkin kamu sedang belajar mencari-cari hal baru di Google, lalu menemukan tulisan ini. Atau mungkin kamu mendapatkan wasiat dari orang-orang untuk membaca surat ini karena Ayah sudah meninggal. Atau mungkin kamu mendapatkannya dari Ayah, atau Ibu. Yang jelas, saat kamu membaca surat ini, kamu sudah tidak setenang saat Ayah menuliskannya. Apapun masalahmu sekarang, Ayah berharap kamu tetap tenang, jangan lupa sholat, dan selesaikanlah. Karena kamu anak Ayah, Ayah tahu kamu pasti bisa menyelesaikan, apapun masalahmu itu.

Sejujurnya, Ayah juga tidak tahu, apakah Ayah akan bisa membesarkanmu dengan baik. Membimbingmu menjadi anak sholehah, berprestasi, dan memimpikan hal besar untuk mengubah dunia. Atau sebaliknya, kamu menjadi perempuan penyendiri yang anti sosial, dan alih-alih tertarik pada ustadz bersuara merdu, kamu justru tertarik pada berandalan yang suka memainkan lagu punk di kamarnya dan lupa mandi di sore hari. Apapun itu, ketahuilah bahwa Ayah akan selalu sayang padamu. (Tapi kalau kamu bisa memutuskan pacarmu yang nakal itu, mungkin akan lebih baik)

Banyak hal yang ingin ayah katakan padamu. Ayah takut tak akan pernah bisa menyampaikannya secara langsung. Tahu sendiri, ayah orangnya pemalu untuk berbicara dan menatap matamu, ayah sangat canggung, dan seringkali tidak tahu harus berkata atau berbuat apa. Tanya saja ibumu, Ayah adalah seorang anti sosial yang payah. Masa muda ayah penuh dengan kecanggungan dan itu membuat teman ayah tidak terlalu banyak. Maksudnya, orang yang kenal ayah dan jadi teman ayah memang banyak, tapi yang benar-benar intim dan mengerti ayah luar dalam, bisa jadi sangat sedikit. Jadi, dari sekarang Ayah sudah cicil permintaan maafnya ya, maaf ayah tidak bisa mengerti dirimu dengan lebih baik.

Ayah tidak tahu saat kamu dewasa nanti, apakah kamu akan tumbuh menjadi putri yang bangga pada ayahnya, atau justru benci pada ayahnya. Tapi Ayah janji, tidak akan ada keputusan besar yang ayah buat tanpa sedikitpun memikirkanmu.

Ayah cinta kamu. Ayah cinta ibumu. Ayah cinta adik-adikmu.

Bahagia selalu ya sayang.

2 Komentar

Filed under Freedom to speak

2 responses to “Surat Cinta untuk Ashilla Arunika Nugraheni

  1. Ayah idaman. Turut bangga padamu bro. Hugs!

Silahkan berkomentar dengan sopan dan asik. Insya Allah gue bakal kunjungan balik :)