Ketika Tulisan Kita Dicopas, Sakitnya Tu di Sini…

weknowmemes.com

Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya sih tulisan gue dicopas. Dalam era serba bebas seperti ini, copas-mengcopas tulisan adalah hal yang wajar. Gue yakin elo pun pasti sering juga tulisannya dicopas. Apa? Elo gak ngerasa pernah dicopas? Well, elo gak tahu aja berarti, haha.

Sebenarnya gue juga gak bersih-bersih amat sih dari dunia copas. Maksudnya, gue sendiri juga sering ngopi tanpa izin, baik itu berupa gambar, film (sampai-sampai gue ngerasa kenal sama lebah ganteng dan pein akatsuki), sampai dengan model rambut. Gue kotor dan hina, tapi tetep aja, ketika tahu tulisan dicopas dengan sangat semena-mena (tidak menyertakan sumbernya), rasanya tuh sakit-sakit gimana gitu. Cekit-cekit, cekit-cekit.

Apa yang sih yang bikin sedih kalau tulisan dicopas? Bukankah seharusnya gue bangga? Karena itu berarti ada orang yang sudah mengakui tulisan gue. Sebagai penulis amatir yang belum punya satu buku pun, seharusnya gue merasa tersanjung. Iya gak?

Tapi ketika gue liat si pengcopas justru mendapatkan kredit lebih dari tulisan copas itu, gue ngerasa sirik aja, hehe. Masak iya, tulisan hasil copasannya dicopas orang lain lagi (copas ception), terus dijadiin thread kaskus, dan setelah itu? Jadi HT. Iya HT. Sekali lagi, HTTTTTTTTTT! Dan di thread itu, si TS menuliskan sumbernya adalah dari web yang mencopas tulisan gue itu. Rasanya tuh sakit, sakitnya di sini… (nunjuk perut yang belum dikasih makan sejak tadi pagi)

Polemik copas ini memang susah buat dihilangkan. Lihat aja ketika artis copas nomor 1 Indonesia justru memiliki visitor gila-gilaan di webnya. Lihat juga ketika perang Google melawan copas sampai sekarang masih berujung naas, Google kalah mulu! Hehe.

Btw, ini gue ngomongin copas loh ya, bukan copras-capres (maksa).